728x90 AdSpace

  • Latest News

    Kamis, 10 Februari 2011

    Dekolonisasi di Asia dan Afrika Pasca PD II

            Dekolonisasi adalah lepasnya negara-negara jajahan dari tangan negara penjajah. Asia dan Afrika termasuk daerah yang menjadi korban Perang Dunia II. Secara geografis letaknya berada di jalur persimpangan dunia yang dalam perang Dunia II diperebutkan. Sejak dimuncul-kannya imperialisme dan kolonialisme oleh Eropa pada masa abad pertengahan, Asia dan Afrika selalu hidup di bawah cengkeraman penjajahan. Hal ini menimbulkaan perasaan senasib, yang melahirkan berbagai kerja sama dan upaya memperbaiki pandangan minor sebagai bangsa terjajah. Sejak sebelum Perang Dunia, dilakukan berbagai bentuk kerja sama seperti berikut.
    (1)  Liga Anti-Imperialisme dan Kolonialisme di Brussel tahun 1927. Beberapa negara di Asia dan Afrika termasuk Indonesia, menghadiri pertemuan tersebut dan berupaya mengadakan kerja sama menentang imperialisme.
    (2)  Liga Arab.
    (3)  Asian Relation Conference tahun 1947.
    (4)  Conference Of Indonesia tahun 1949 di New Delhi yang menentang upaya Belanda berkuasa kembali di Indonesia.
    (5)  Konferensi Kolombo tahun 1954 berisi rencana mengadakan konferensi dengan melibatkan seluruh negara Asia-Afrika.
            Setelah Perang Dunia II, kerja sama tersebut semakin erat dan mencapai puncaknya pada Konferensi Asia Afrika di Bandung  18-21 April 1955. Keputusan-keputusan yang diambil dalam KAA  sebagai berikut.
    (1)  Kerja sama ekonomi, dengan mengupayakan kemajuan ekonomi bersama, pemberian bantuan teknik, perdagangan, dan sebagainya.
    (2)  Kerja sama budaya dalam bentuk memajukan pendidikan, pengajaran, kerja sama budaya, dan pertukaran misi budaya.
    (3) Menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam piagam PBB Universal Declaration of Human Rights, menentang deskriminasi ras.
    (4)  Bangsa-bangsa yang belum merdeka, menentang penjajahan dalam bentuk apapun, menuntut kemerdekaan bagi Algeria, Tunisia, dan Maroko.
    (5)  Menyangkut masalah Palestina, Irian Barat, dan Aden.
    (5)  Mengupayakan kerja sama dan perdamaian dunia dalam PBB dengan mengusulkan beberapa negara diterima menjadi anggota PBB, larangan penggunaan bom atom, pengurangan senjata, dan kerja sama atas dasar saling menghormati.
    KAA kemudian menjadi senjata bagi negara-negara di kawasan Asia-Afrika untuk memperjuangkan berbagai haknya dalam forum PBB maupun dalam kerja sama dengan negara-negara maju. Bukti keberhasilan perjuangan bangsa Asia-Afrika dapat dilihat dari beberapa negara seperti Aljazair, Maroko, Vietnam, dan Kamboja yang berhasil memperoleh kemerdekaan-nya. Berbagai pandangan minor negara Barat pada bangsa Asia-Afrika sebagai bangsa yang terbelakang, kurang beradab, ras yang rendah kedudukannya, dan sebagainya perlahan-lahan terkikis. Masalah-masalah seperti Apartheid di Afrika Selatan, Zionisme di Palestina, dan pandangan superioritas ras kulit putih, memperoleh perhatian yang sangat serius. Apartheid di Afrika Selatan  berhasil dihapuskan pada tahun 1991 dan sampai saat ini perjuangan melawan ras diskriminasi masih terus dilakukan.
           Sementara itu, KAA berlanjut menjadi bentuk kerja sama yang lebih besar, melibatkan negara dari Asia-Afrika dan berbagai negara di belahan dunia. Gerakan Non-Blok  dideklarasikan dalam pertemuan di Beograd Yugoslavia tahun 1961. Tujuan utama Gerakan Non-Blok adalah meredakan Perang Dingin, meningkat-kan kerja sama negara-negara yang tidak berpihak pada blok Barat maupun blok Timur, serta tetap memperhatikan upaya pening-katan derajat negara-negara dunia ketiga untuk memperoleh pengakuan dari negara maju. Sampai saat ini, meskipun Perang Dingin sudah berakhir, Gerakan Non-Blok masih tetap relevan sebagai wadah perjuangan dalam membentuk tatanan dunia internasional yang adil dan merata.

    Hal-hal yang mendorong terjadinya dekolonisasi di Asia dan Afrika terdiri dari tiga poin, yaitu :
    1.   Negara penjajah tidak mampu menghalangi semangat berjuang negara jajahannya
    2. Adanya Piagan Atlantik à the Right of self determination
    3. Kondisi ekonomi negara penjajah yang kurang baik akibat PD II
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    3 komentar :

    Item Reviewed: Dekolonisasi di Asia dan Afrika Pasca PD II Rating: 5 Reviewed By: Yulius Dwi Cahyono, M.Pd.
    Yulius DC. Diberdayakan oleh Blogger.
    Scroll to Top