Rabu, 17 Februari 2016

Paham-Paham Besar Dunia (liberalisme, sosialisme, panislamisme, demokrasi, dan nasionalisme)



Paham-paham besar dunia seperti liberalisme, sosialisme, demokrasi, pan islamisme dan nasionalisme. Awal mulanya lahir dan berkembang di Eropa dan Amerika kemudian menjalar ke Asia dan Afrika sampailah kemudian di Indonesia. Perkembangan paham-paham di Indonesia kemudian menimbulkan aspirasi bagi perjuangan bangsa Indonesia menghadapi kolonialisme dan imperialisme, sehinga lahirkan perjuangan bangsa Indonesia melalui organisasi-oganisasi politik.

1.  Liberalisme
 Istilah liberalisme berasal dari kata liberte (Prancis), artinya kebebasan. Dalam bahasa Inggris disebut Liberty. Dengan demikian  Liberalisme adalah paham yang mengutamakan adanya kebebasan individu dalam segala aspek kehidupan. Paham liberalisme adalah sebuah pemikiran filsafat yang menekankan pentingnya pengaku-an dan penghormatan atas kebebasan individu. Kemudian liberalisme menjadi sebuah ideologi oleh sekelompok masyarakat sebagai cara mencapai suatu tujuan yang ideal.
Sebagai suatu ideologi politik, liberalisme lahir pertama kali  di Prancis pada saat menjelang Revolusi Prancis. Akan tetapi, sebagai suatu gerakan, liberalisme sudah ada sejak zaman Renaissance, dimana pada saat itu ada usaha untuk memperjuangan kebebasan dari keadaan yang diciptakan oleh gereja/agama yang dikenal dengan  abad kegelapan. 

2.  Sosialisme
Sosialisme berasal dan kata socius atau sosial yang artinya masyarakat. Sosialisme yaitu paham yang menghendaki terwujud-nya suatu masyarakat yang disusun secara kolektif, agar menjadi suatu masyarakat yang bahagia. Jadi, sosialisme menitikberatkan perjuangannya kepada masyarakat. Sosialisme lahir sebagai reaksi terhadap liberalisme pada abad ke-19. Pengembang paham liberalisme adalah kaum middle class yang oleh Karl Marx disebut kaum borjuis.
Tokoh-tokoh pendukung paham sosialisme antara lain Thomas More, Robert Owen, Comte de Saint Simon, Charles Fourire, Louis Blanc dan Pierre Joseph Proudhon, mereka mendapat sebutan sosialis utopis (penganut sosialisme utopia). Selain itu, dikenal pula sosialisme ilmiah dengan tokohnya adalah Friedrich Engels dan Karl Marx dengan ajarannya yang terkenal Marxisme. Dalam ajaran Marxisme yaitu mencari perbedaan mendasar dalam masyarakat dan dalam hubungan kepemilikan. Hubungan tersebut selalu mengarah adanya pertentangan kelas antara pemilik modal dan bukan pemilik yang kemudian me-nimbulkan ketegangan dan memuncak menjadi revolusi.

3.  Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Paham nasionalisme ialah perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air, yang ditimbulkan oleh perasaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal, dan keinginan untuk mempertahankan serta mengembang-kan tradisinya sebagai milik bersama dari anggota bangsa itu sebagai satu kesatuan bangsa.
Paham nasionalisme lahir di Eropa sebagai reaksi atas penguasaan daerah-daerah di Eropa oleh Napoleon Bonaparte (1804-1815). Pada saat itu tumbuh semangat nasionalisme dari bangsa-bangsa di Eropa untuk membebaskan tanah airnya dari cengkeraman kekuasaan Napoleon Bonaparte dari Prancis. Sehingga setelah memperoleh keberhasilan maka berdiri negara-negara baru di Eropa yang berdasarkan alasan kebangsaan (nation), seperti Belgia yang memisahkan diri dari Belanda. Oleh karena semangat dan didorong mendirikan negara, maka Giuseppe Mazzini, Camillo Cavour, dan Giuseppe Garibaldi mendirikan negara Italia bersatu. Jerman pada tahun 1815 berhasil dipersatu-kan oleh Otto Van Bismarck. Beberapa tokoh pencetus paham nasionalisme antara lain Joseph Ernest Renan, Otto Bauer, Hans Kohn, dan Louis Snyder.

4.  Pan Islamisme
Pan Islamisme sebagai suatu paham lahir di dunia Timur yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam sedunia. Paham ini bermula dari gagasan Jamaluddin al Afghani (1839-1897) dan pernah secara samar-samar dicetuskan oleh At-Tahtawi (1801-1873), seorang tokoh pembaharu Islam di Mesir. Ada dua gagasan dalam pandangan At-Tahtawi yaitu Islam dan patriotisme, menurutnya antara ide Islam dan patriotisme tidak bertentangan. Dua ide tersebut kemudian menjelma menjadi dua bentuk persaudaraan, yaitu persaudaraan (ukhuwah) islamiah dan persaudaraan (ukhuwah) wathaniah.
Kondisi dunia Islam yang menjadi permainan politik bangsa Barat kemudian melahirkan obsesi yang kuat dalam dirinya untuk menggalang dan mewujudkan upaya penyatuan dunia Islam, yang disebut Pan Islamisme. Dalam perkembangannya paham ini telah memperoleh dukungan dari hampir semua pemimpin Islam dan tokoh-tokoh intelektual sepanjang abad ke-19-20. Pan Islamisme juga telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negara Islam dan gerakan-gerakan nasionalisme (kebangsaan).

5.  Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos atau kratein yang artinya pemerintahan. Demokrasi dapat diartikan pemerintahan rakyat, yang me-ngandung maksud pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pada awalnya sistem pemerintahan demokrasi muncul dan berkembang di polis Athena Yunani kuno. Saat itu keputusan-keputusan politik penting melibatkan seluruh warga  secara langsung. Pelaksanaan demokrasi secara langsung ini dapat dilaksanakan karena wilayah yang tidak luas dan jumlah pen-duduk yang masih sedikit. 

Pada masyarakat modern demokrasi dilaksanakan tidak secara langsung, tetapi  melalui wakil-wakilnya yang dipilih melalui mekanisme pemilihan umum yang bebas dan rahasia. Sistem demokrasi semacam ini semakin berkembang pada akhir abad ke-19, yaitu pada saat jumlah penduduk semakin banyak, wilayah negara luas, perbedaan sesama anggota masyarakat yang semakin tajam dan semakin kompleks masalah-masalah yang dihadapi oleh negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar