Kamis, 10 Maret 2016

Hermanu Joebagio Pakar Sejarah Islam Pertama UNS

Prof. Dr. Hermanu Joebagio
       SOLO - Sejarah Islam yang be­lum banyak diteliti telah membuat Prof Dr Hermanu Joebagio MPd tertantang untuk mengupasnya lebih dalam. Dia tertarik untuk mempelajari sejarah Islam karena agama itu yang paling banyak di­peluk oleh masyarakat Indo­nesia. Selain itu, struktur so­sial masya­rakat di Indo­ne­sia juga cenderung kepada kehidupan islami.
Ketertarikannya terhadap se­jarah Islam pula yang mengantar pria kelahiran Madiun, 3 Maret 1956 itu pada pengukuhan guru besar ke-152 Universitas Se­belas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (24/4) hari ini. Sete­lah menyandang gelar guru besar, satu-satunya pakar sejarah Islam yang dimiliki UNS ini merasa memiliki ke­wajiban untuk terus mempelajari se­jarah Islam, terutama di In­do­nesia.
Kekuatan Akar Rumput
       Pada sidang senat terbuka bidang Ilmu Sejarah Politik Islam di auditorium UNS,  Her­manu akan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul ”Politik Islam dalam Pusaran Sejarah Sura­karta”. Dia memi­lih pidato tersebut lantaran berdasarkan penelitiannya, latar belakang pergumulan politik di kerajaan tradisional dari Demak hingga Mataram selalu meng­ikutsertakan Islam dalam putaran konflik.
      Menurutnya, Islam bukanlah kekuatan ideologis negara tetapi ke­kuatan akar rumput. Dengan be­gitu, kekuatan itu berisiko besar direpresi oleh penguasa apabila ber­seberangan dengan arus politik.
”Dalam sejarah kerajaan Islam dari Demak hingga Mataram, ideologi Islam tidak digunakan dalam pemerintahan meskipun kehidupan islami mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat,” kata Hermanu yang menjadi guru besar pertama di Jurusan Pen­didikan Sejarah FKIP tersebut.
Menurut Hermanu, Islam dalam sejarah adalah akar rumput. Namun dalam perkembangannya, Isl­am justru menjadi alat politik. Hal itu terlihat dari ba­nyaknya partai Islam di Indonesia setelah era reformasi.
       Menurutnya, sejarah Islam di Indonesia belum begitu banyak diteliti oleh akademisi. Dari puluhan kali melakukan penelitian, sekitar sembilan penelitiannya mengacu pada sejarah Islam. Dari sembilan jurnal ilmiah tersebut, hanya lima yang telah terakre­ditasi secara nasional.
Dengan mempelajari sejarah, Hermanu mengaku bisa mendapatkan manfaat untuk bisa melihat masa lalu dan merekonstruksi masa depan.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/04/25/222898/Hermanu-Joebagio-Pakar-Sejarah-Islam-Pertama-UNS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar