Sabtu, 18 Juni 2011

Penemuan Benua Australia

I.  PENEMUAN BENUA AUSTRALIA
a. Kedatangan Penduduk Asli Australia
            Menurut Elkin ada empat ras utama yang mengelompokkan penduduk asli Australia yaitu: ras Europian, Mongoloid,Negroid, dan Australoid. Elkin juga menerangkan bahwa dari keempat ras tersebut kemungkinan besar telah terjadi asimilasi.
1)      Ciri-ciri penduduk asli Autralia yaitu :
·   `Kulit berwarna coklat
·    Rambut ikat bergelombang
·    Muka dan tubuh ditumbuhi bulu yang lebat
·    Dahi sempit Rongga mata menonjol
·    Mulut lebar
·    Tulang tengkorak tebal
·    Tinggi badan rata-rata 5 kaki atau 5/6 inci
2)      Kehidupan Masyarakat asli Australia
Masyarakat asli Australia itu hidupnya diperdalam dan mencari makan dengan cara  berburu dan meramu. Sistem kepercayaan saat itu berupa animisme dan dinamisme. Pemimpin upacara keagamaan adalah kepala suku. Selain itu mereka hidup dalam klan-klan, dimana dalam klan itu ada perebutan kekuasaan untuk menjadi pemimpim dan untuk memperoleh penduduk yang banyak serta wilayah yang luas. Sedangkan kepala sukunya dipilih berdasarkan kekuatan fisik dan pengaruhnya kepada penduduk.

Hubungan Perdagangan Bangsa Barat dengan Cina

Perkenalan Cina dengan bangsa Barat, membawa suatu konsekuensi terjalinnya suatu interaksi. Bentuk hubungan tersebut sebagaian besar di dominasi oleh hubungan dagang. Hubungan perdagangan ini terjalin dengan bangsa Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris.
  1. Portugis dan Spanyol
Bangsa Portugis mengupayakan kontak perdagangan dengan Cina pada masa Portugis berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Malaka sendiri merupakan pusat perdagangan laut di Asia. Pada tahunyang sama orang Portugis muncul di Kanton-Cina untuk mengadakan perdagangan dengan Cina tepatnya pada masa dinasti Ming. Pada masa itu dinasti Ming sedang mengalami kerugian besar sebagai akibat tindakan perompak Jepang. Sebagai dampaknya Portugis tidak diterima dengan baik di Kanton untuk mengadakan perdagangan. Sehingga dalam tahap ini Portugis tidak berhasil menjalin hubungan perdagangan dengan Cina, di samping itu juga sebagai dampak dari Portugis yang belum mengenal sistem upeti.

Rabu, 15 Juni 2011

Nasionalisme di Amerika Latin

A.  Latar Belakang
“Dunia Baru” atau yang dikenal dengan benua Amerika pertama kali ditemukan oleh Colombus memlalui ekspedisi pada tanggal 12 Oktober 1492. Sedang ekspedisi kedua dilakukan oleh Spanyol dipimpin oleh Juan de Grijalva dalam tahun 1518, yang menyusuri pantai Mexiko Sedangkan ekspedisi yang berikutnya dikaukan oleh Hernando Cortes kemudian merubah nasib peta politik Ameriaka Latin, Fransisiko Pozzaro, Jimenez de Quesada, dan Pedro de Valdivia. Tokoh-tokoh ini yang nantinya akan menmgawali politik kolonial di kawasan Amerika latin.
Semenjak ekspedisi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut, kemudian Spanyol maupun Portugis secara intensif terus melakukan eksplorasi di kawasan Amerika Latin, yang tidak lain bertujuan untuk menguasai dan membentuk koloni-koloni baru di kawasan tersebut. Spanyol maupun Portugis saling bersaing untuk menguasai daerah-daerah di kawasan Amerika Latin. Yang pada akhirnya negara-negara kolonialisme ini mampu berdaulat penuh atas daerah-daerah di kawasan Amerika Latin ini melalui  penaklukan-menaklukan secara bertahap.
Penjajahan dan penguasaan atas daerah-daerah di kawasan Amerika Latin oleh Spanyol dan Portugis yang berlangsung kurang lebih selama tiga abad, ternyata menumbuhkan benih-benih nasionalisme yang pada giliranya menjadi gerakan kemerdekaan kontra kolonial Spanyol dan Portugal.

B.  Faktor-faktor yang Mendorong Munculnya Nasionalisme di Amerika Latin
Benih-benih nasionalisme telah muncul di Amerika Latin semenjak rakyat penjajahan Spanyol, Portugal menerapkan politik kolonial di Amerika Latin. Berbagai bentuk eksploitasi yang yang dilakukan Spanyol dan Potugal di Amerika Latin. Panjajahan telah menyadarkan orang-orang Amerika Latin khususnya dari kalangan keturunan Eropa untuk berjuang melepaskan diri dari penjajahan bangsa Eropa. Orang-orang Amerika Latin yang menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan dan nasionalisme Amerika Lain notabeme keturunan Eropa, ini tidaklah mengherankan kerena orang-orang pribumi Amerika Latin boleh dikatakan masih barbar, kerena SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih rendah. Sedangkan orang-orang Eropa yang menetap di Amerika Latin memiliki SDM yang relatif lebih tinggi dari pada orang pribumi. Ini terbukti bahwa gerakan kemerdekaan Amerika Latin dipelopori oleh orang-orang keturunan Eropa. Nasionalisme dan gerakan kemerdekaan di Amerika Latin didorong oleh beberap faktor dan pada umumnya, kesemuanya itu berasal dari unsur asing, dalam arti dari luar Amerika Latin, lima faktor tersebut adalah: 1) karena penjajahan asing, 2) pemerasan oleh gereja, 3) adanya intervensi asing, dan 4) faktor nasional Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

Rabu, 01 Juni 2011

Meningkatkan Metode Pembelajaran Sejarah

Contoh Kecil respon Negatif
     Sejarah sebagai salah satu disiplin ilmu, merupakan pelajaran yang dipandang membosankan dan monoton oleh sebagian besar masyarakat (siswa khususnya) pada tiap jenjang pendidikan. Sejarah dipandang hanya sebagai sebuah cerita masa lampau yang tidak memiliki makna dan kontribusi bagi kehidupan sekarang.





Boring
      Pemahaman ini sebenarnya suatu pemahaman yang keliru, sejarah memiliki kekuatan mengikat yang kuat untuk membuat sebuah bangsa menjadi besar. Hal ini dapat diibaratkan dengan analogi orang yang tidak menghargai sejarah sama halnya dengan orang yang tidak mengenal dirinya sendiri, apa yang dimiliki, dan potensi apa yang ia miliki. Analogi inipun terjadi pada bangsa kita. Ketika kita kecolongan tentang masalah batik. Batik sebagai aset dan budaya asli bangsa Indonesia diklaim oleh negara lain sebagai hasil budaya bangsa lain. Menjadi kebiasaan bangsa ini ketika apa yang kita miliki diambil oleh orang/bangsa lain, kita menjadi kalang kabut dan baru melakukan aksi/tindakan, namun ketika hal itu tidak terjadi kita tidak menjaga bahkan mengabaikannya. Masalah lain adalah masalah ambalat, sipandan-ligitan, dan masih banyak contoh lain.