Jumat, 22 Juni 2012

Pawai Pencak Silat Yogyakarta 27 Mei 2012

Dokumen Pribadi
         Pada hari Minggu, 27 Mei 2012 Paseduluran Angkrinan Silat (PAS) Yogyakarta menyelenggarakan pawai pencak silat di Yogyakarta, yang dimulai dari jalan Abu Bakar Ali dan berakahir di Alun-alun Utara Yogyakarta. Pawa ini diikuti kurang lebih 2000 peserta dari bebagai aliran. Tujuan dari pawai ini adalah untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional dan hari ulang tahun ke 64 Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
        Dalam pawai ini diperagakan beberapa teknik atau jurus pencak silat dari berbagai aliran, disertai juga atraksi seperti berjalan dengan menutup mata dengan melewati rintangan, naik sepeda dengan mata tertutup, mematahkan besi dengan tangan kosong dsb. Melalui pawai ini kita sebenarnya ditunjukkan dan diingatkan bahwa begitu banyak keanekaragaman dan warisan budaya bangsa yang perlu untuk diperhatikan dan dilestarikan. Keanekaragaman ini jika disikapi secara positif dapat memberikan manfaat positif bagi bangsa ini semisal semakin meningkatkan kunjungan wisatawan asing.

Berikut ini beberapa atraksi pada pawai pencak silat 27 Mei 2012 :

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Para pembaca dapat mengcopy foto di atas dengan catatan mencantumpakn alamat blog ini!
Terima Kasih
















Kamis, 14 Juni 2012

Seminar Nasional Sejarah : "Wong Cilik Peretas Karakter Bangsa"

       Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Pasca Sarjana menyelengarakan Seminar Nasional dengan tema "Wong Cilik Peretas Karakter Bangsa". Pembicara dalam seminar ini adalah :
1. Dr. Anhar Gonggong (Sejarawan Nasional)
Dr. Anhar Gonggong











2. Prof. Dr. Suhartono W Pranoto (Sejarawan Nasional)
3. Yusdani (Pengelola Jurnal Millah)
4. Prof. Dr. Hariyono (Alumni UNS)
Seminar Nasional ini diselenggarakan pada hari Kamis 28 Juni 2012

          Dalam kehidupan sosial masyarakat, terbagi tiga kelas antara lain yaitu kelas elit, kelas menengah dan kelas bawah. Di antara golongan tersebut terdapat kelas bawah yang sering disebut "wong cilik". Dalam sejarah, eksistensi mereka sering dipandang sebelah mata, namun sebenarnya apabila kita pahami mereka tersebut, merupakan salah satu kekuatan besar dalam menopang bangsa ini.
          Masyarakat Indonesia telah lama dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi keramahan dan sopan santun, gotong royong dan tolong menolong, serta hormat menghormati, sekarang telah mengalami degradasi karakter yang mendorong hilangnya keharmonisan, kedamaian, keselarasan, serta kestabilan dalam kehidupan bermasyarakat.
         Nilai-nilai karakter bangsa mengalami penurunan dapat dipertahankan dan dilestarikan apabila kita merefleksikan kembali asal muasal nilai-nilai tersebut berkembang. Masyarakat kelas bawah (wong cilik) mau tidak mau dikatakan sebgai masyarakat yang menjadi sumber nilai-nilai karakter bangsa. Diakui bahwa kehidupan wong cilik erat dengan nilai-nilai tersebut.
         Maka bagi masyarakat, generasi muda, mahasiswa, kalangan terpelajar, praktisi pendidikan, dan lainnya sangat penting untuk mengkaji dunia wong cilik dengan nilai-nilai karakter yang melingkupi kehidupan sosial mereka sehingga untuk memperoleh solusi dalam masalah berkehidupan di era globalisasi.
        Dalam rangka memunculkan peranan wong cilik sebagai peretas karakter bangsa, maka Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Sejarah UNS mengadakan seminar dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang berkompeten dan mengundang masyarakat, generasi muda, mahasiswa, pemerhati sosial, praktisi dunia pendidikan untuk terlibat dalam seminar tersebut.

Informasi lengkap dapat dilihat dalam pamflet berikut :


 NB :
  • Untuk mendukung terselengarakannya Seminar ini kami mengharapkan partisipasi dari para Donatur ataupun Sponsor. 
  • Untuk Sponsor/Donatur yang berkenan untuk memberikan dukungan dapat menghubungi kontak person yang tertera pada pamflet